Breaking News
Join This Site
Pengertian Kanker Payudara

Pengertian Kanker Payudara




Kanker atau neoplasma merupakan suatu penyakit akibat adanya
pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang dapat
mengakibatkan invasi ke jaringan-jaringan normal. Definisi yang paling
sederhana yang dapat diberikan adalah pertumbuhan sel-sel yang
kehilangan pengendaliannya. Kanker dapat menyebar pada bagian tubuh
tertentu seperti payudara.

Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara
oleh WHO dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases
(ICD) dengan kode nomor 174 untuk wanita dan 175 untuk pria.

Kanker payudara muncul sebagai akibat sel-sel yang abnormal terbentuk
pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak beraturan. Selsel
tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan
bentuk, ukuran maupun fungsinya.

Kanker payudara dapat menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati, dan
otak melalui pembuluh darah. Kelenjar getah bening aksila ataupun
supraklavikula membesar akibat dari penyebaran kanker payudara melalui
pembuluh getah bening dan tumbuh di kelenjar getah bening.

Anatomi Payudara

Payudara pada pria dan wanita adalah sama sampai masa pubertas (11-13
tahun) karena hormon estrogen dan hormon lainnya mempengaruhi
perkembangan payudara pada wanita. Pada wanita perkembangan payudara
aktif, sedangkan pada pria kelenjar dan duktus mammae kurang
berkembang dan sinus berkembang tidak sempurna. Payudara yang sensitif

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


terhadap pengaruh hormonal mengakibatkan payudara cenderung
mengalami pertumbuhan neoplastik baik yang bersifat jinak maupun ganas.

Payudara merupakan bagian dari organ reproduksi yang fungsi utamanya
menyekresi susu untuk nutrisi bayi. Payudara terdiri dari jaringan duktural,
fibrosa yang mengikat lobus-lobus, dan jaringan lemak didalam dan
diantara lobus-lobus. 85% jaringan payudara terdiri dari lemak. Sedikit di
bawah pusat payudara dewasa terdapat puting (papila mamaria), tonjolan
yang berpigmen dikelilingi oleh areola.

Puting dan areola biasanya mempunyai warna dan tekstur yang berbeda dari
kulit di sekelilingnya. Warnanya bermacam-macam dari yang merah muda
pucat, sampai hitam dan gelap selama masa kehamilan dan menyusui.
Puting susu biasanya menonjol keluar dari permukaan payudara.

Kanker payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara, tetapi
mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar jaringan
payudara terdapat. Dalam menentukan lokasi kanker payudara, payudara
dibagi menjadi empat kuadran, yaitu kuadran lateral (pinggir atas), lateral
bawah, medial (tengah atas), dan median bawah.

Anatomi payudara dan kuadran letak kanker payudara dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

RahasiaMemperbesarPayudara.Com



Keterangan:

1.
Korpus (badan) I Lateral atas (pinggir atas)
2.
Areola II Lateral bawah
3.
papilla atau puting, III Medial atas (tengah atas)
IV Median bawah

Gejala Kanker Payudara

Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena
awal pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan
mudah. Gejala umumnya baru diketahui setelah stadium kanker
berkembang agak lanjut, karena pada tahap dini biasanya tidak
menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan
tidak mengganggu aktivitas.

Gejala-gejala kanker payudara yang tidak disadari dan tidak dirasakan pada
stadium dini menyebabkan banyak penderita yang berobat dalam kondisi
kanker stadium lanjut. Hal tersebut akan mempersulit penyembuhan dan
semakin kecil peluang untuk disembuhkan. Bila kanker payudara dapat
diketahui secara dini maka akan lebih mudah dilakukan pengobatan. Tanda
yang mungkin muncul pada stadium dini adalah teraba benjolan kecil di
payudara yang tidak terasa nyeri.

Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak,
seperti:

a. Timbul benjolan
pada payudara yang dapat diraba dengan tangan,
makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan.
RahasiaMemperbesarPayudara.Com


b. Saat
benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit
(nyeri) saat payudara ditekan karena terbentuk penebalan pada kulit
payudara.
c. Bentuk,
ukuran atau berat salah satu payudara berubah kerena
terjadi pembengkakan.
d. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil
dibawah ketiak.
e. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke
dalam dan yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi
kecoklatan.
f.
Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita
yang sedang tidak hamil. Eksim pada puting susu dan sekitarnya
sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.
g. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati
seperti pada gambar di bawah ini :
h. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
(peau d’orange) akibat
dari neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema
dan pitting kulit. Payudara yang mengalami peau d’orange dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Luka pada payudara
peau d’orange

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Gejala kanker payudara pada pria sama seperti kanker payudara yang
dialami wanita, mulanya hanya benjolan. Umumnya benjolah hanya dialami
di satu payudara, dan bila diraba terasa keras dan menggerenjil. Bila
stadium kanker sudah lanjut, ada perubahan pada puting dan daerah hitam
di sekitar puting. Kulit putingnya bertambah merah, mengerut, tertarik ke
dalam, atau puting mengeluarkan cairan. Perbedaan penderita kanker
payudara pada pria dan wanita dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Kanker Payudara pada Pria (Kiri) dan Wanita (Kanan)

Stadium Kanker Payudara

Pembagian stadium menurut Portmann yang disesuaikan dengan aplikasi
klinik yaitu:

Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan
sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya
(otot). Besar tumor 1 -2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjar
getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat sistematis
diberikan tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak
berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan
penyembuhan pada penderita adalah 70%.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Stadium II : Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5 -5 cm,
sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih
bebas dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker
biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini,
kemungkinan sembuh penderita adalah 30 -40 %.

Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara, besar tumor 5 10
cm, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila
masih bebas satu sama lain. Menurut data dari Depkes, 87% kanker
payudara ditemukan pada stadium ini.

Stadium III B : Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah
dan ada edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara), ulserasi,
kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan
sekitarnya dengan diameter 2 -5 cm. Kanker sudah menyebar ke seluruh
bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan
otot dada.

Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III). Tapi
sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan
Metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh
lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada
di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan
payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliatif bukan lagi
kuratif (menyembuhkan).

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Pembagian stadium kanker menurut Portmann dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:


RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Diagnosis Kanker Payudara

Terdiri dari diagnosis klinis, pemeriksaan penunjang dan diagnosis pasti.

Diagnosis Klinis

Diagnosis klinis di dasarkan atas:

a) Wawancara dengan pengajuan pertanyaan umum dan terarah
sehubungan dengan kanker payudara.

b) Pemeriksaan klinis payudara untuk mencari benjolan atau kelainan
lainnya. Pemerikasaan payudara dilakukan saat ± 1 minggu dari hari
terakhir menstruasi. Penderita diperiksa dengan badan bagian atas
terbuka dan posisi badan tegak.

c) Insfeksi untuk melihat simetri payudara kanan dan kiri,kelainan papila,
letak dan bentuk, retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang,
dan ulserasi. Dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat keatas
untuk melihat ada tidaknya bayangan tumor di bawah kulit yang ikut
bergerak atau adakah bagian yang tertinggal.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


d) Palpasi dan pemeriksaan kelenjar getah bening regional atau aksila.

Pemeriksaan Penunjang

Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk menuju diagnosis pasti suatu
kanker payudara, yaitu:

a) Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.

b) Mammografi yaitu pemeriksaan dengan metode radiologis sinar x yang
diradiasikan pada payudara. Kelebihan mammografi adalah
kemampuannya mendeteksi tumor yang belum teraba (radius 0,5 cm)
sekalipun masih dalam stadium dini. Waktu yang tepat untuk
melakukan mammografi pada wanita usia produktif adalah hari ke 114
dari siklus haid. Pada perempuan usia nonproduktif dianjurkan
untuk kapan saja. Ketepatan pemeriksaan ini berbeda-beda berkisar
antara 83%-95%.

c) Ultrasonografi, metode ini dapat membedakan lesi/tumor yang solid
dan kistik, dan hanya dapat membuat diagnosis dugaan berdasarkan
pemantulan gelombang suara.

d) Scintimammografi adalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan
menggunakan radioisotop.

e) Dalam protokol penanganan kanker payudara, pemeriksaan yang
dianjurkan adalah mammografi dan ultrasonografi. Pemeriksaan
gabungan ultrasonografi dan mammografi memberikan angka
ketepatan diagnostik yang lebih tinggi.

Diagnosis Pasti

Diagnosis pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis. Bahan
pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara, yaitu:

a) Biopsi aspirasi (fine needle biopsy)
b) Needle core biopsy dengan jarum Silverman


RahasiaMemperbesarPayudara.Com


RahasiaMemperbesarPayudara.Com
12
c) Excisional biopsy dan pemeriksaan potong beku waktu operasi.
Epidemiologi Kanker Payudara
Distribusi dan Frekuensi Kanker Payudara
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif
tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20% dari seluruh keganasan dan 99%
terjadi pada perempuan,sedangkan pada laki-laki hanya 1%, sehingga
kanker payudara masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang
utama pada perempuan.
Pada pria, usia rata-rata untuk terdiagnosis kanker payudara adalah 60
tahun dan sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis pada
tahap lanjut, kemungkinan karena laki-laki tidak terlalu menyadari tentang
benjolan payudara dibandingkan wanita.
Menurut WHO (2008) dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang
didiagnosis setiap tahunnya 350.000 kasus di antaranya ditemukan di
negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang.
Di Amerika Serikat diperkirakan setiap tahunnya 175.000 wanita didiagnosis
menderita kanker payudara dengan proporsi 32% dari seluruh jenis kanker
yang menyerang wanita dan proporsi umur tertinggi yaitu pada kelompok
umur =50 tahun dengan proporsi 65%. 150.000 penderita kanker payudara
yang berobat ke rumah sakit dan 44.000 penderita meninggal setiap
tahunnya (CFR=29%). Di Kanada tahun 2005 jumlah penderita kanker
payudara mencapai 21.600 wanita dan 5.300 wanita meninggal dunia
(CFR=24,54%).
Di Malaysia pada tahun 2006, kanker payudara menduduki urutan pertama
dari seluruh kanker yang menyerang wanita dengan proporsi 29,9% dan

RahasiaMemperbesarPayudara.Com
13
proporsi umur tertinggi yaitu pada kelompok umur 50-59 tahun dengan
proporsi 33,9%.
Data statistik Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun
2006, menunjukkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama
dari seluruh kanker dengan proporsi 19,64%.
Pada tahun 2001, dari 447 kasus kanker payudara yang berobat di RS
Kanker Dharmais Jakarta 9,1% diantaranya adalah perempuan berusia
kurang dari 30 tahun.
Menurut Penelitian Azamris (2006), proporsi umur tertinggi penderita kanker
payudara yang berobat di RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu pada kelompok
umur 40-44 tahun dengan proporsi 34,3%.
Determinan Kanker Payudara
Sampai saat ini belum ada penyebab spesifik timbulnya kanker payudara
yang diketahui, diperkirakan multifaktorial. Namun timbulnya kanker
payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Faktor risiko ini penting
untuk mengembangkan program-program pencegahan. Faktor risiko
timbulnya kanker payudara terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat diubah
(unchangeable) dan dapat diubah (changeable) yaitu:
a. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah (Unchangeable)
1) Umur
Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita
paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas 40 tahun.
Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara,
namun risikonya lebih rendah dibandingkan wanita di atas 40 tahun.
Penelitian Azamris tahun 2006 di RS M. Djamil Padang dengan desain case
control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko kelompok usia = 50 tahun

RahasiaMemperbesarPayudara.Com
14
terkena kanker payudara 1,35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok wanita usia < 50 tahun (OR=1,35).
2) Menarche Usia Dini
Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Umur menstruasi yang lebih
awal berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan
progesteron pada wanita yang berpengaruh terhadap proses proliferasi
jaringan termasuk jaringan payudara.
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
menarche pada umur =12 tahun terkena kanker payudara 3,6 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok wanita yang menarche pada umur
>12 tahun (OR=3,6).
3) Menopause Usia Lanjut
Menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami
kanker payudara. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa
sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi
jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
Penelitian Azamris tahun 2006 di RS M. Djamil Padang dengan desain case
control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko wanita yang menopause
setelah usia 55 tahun terkena kanker payudara 1,86 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok wanita yang menopause sebelum usia 55
tahun (OR=1,86).
4) Riwayat Keluarga
Terdapat peningkatan risiko menderita kanker payudara pada wanita yang
keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan
bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat

BRCA 1 (Breast Cancer 1) dan BRCA 2 (Breast Cancer 2), yaitu suatu gen
kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker
payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70
tahun. 10% kanker payudara bersifat familial.

Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara terkena kanker
payudara 3,94 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak
memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara (OR=3,94).

5) Riwayat Penyakit Payudara Jinak

Wanita yang menderita kelainan ploriferatif pada payudara memiliki
peningkatan risiko untuk mengalami kanker payudara. Menurut penelitian
Brinton (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort, wanita yang
mempunyai tumor payudara (adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis)
mempunyai risiko 2,0 kali lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara
(RR=2,0). Wanita dengan hiperplasia tipikal mempunyai risiko 4,0 kali lebih
besar untuk terkena kanker payudara (RR=4,0). Wanita dengan hiperplasia
atipikal mempunyai risiko 5,0 kali lebih besar untuk terkena kanker
payudara (RR=5,0)

Faktor Risiko yang Dapat Diubah / Dicegah (Changeable)

1) Riwayat Kehamilan

Usia maternal lanjut saat melahirkan anak pertama meningkatkan risiko
mengalami kanker payudara. Menurut penelitian Briston (2008) di Amerika
Serikat dengan desain cohort, wanita yang kehamilan pertama setelah 35
tahun mempunyai risiko 3,6 kali lebih besar dibandingkan wanita yang
kehamilan pertama sebelum 35 tahun untuk terkena kanker payudara
(RR=3,6). Wanita yang nullipara atau belum pernah melahirkan mempunyai

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


RahasiaMemperbesarPayudara.Com
16
risiko 4,0 kali lebih besar dibandingkan wanita yang multipara atau sudah
lebih dari sekali melahirkan untuk terkena kanker payudara (RR=4,0).
2) Obesitas dan Konsumsi Lemak Tinggi
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dengan kanker
payudara pada wanita pasca menopause. Konsumsi lemak diperkirakan
sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
Penelitian Norsaadah tahun 2005 di Malaysia dengan desain case control
menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang memiliki Indeks
Massa Tubuh (IMT) = 25 untuk terkena kanker payudara 2,1 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT)
< 25 (OR=2,1).
Menurut penelitian Briston (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort,
laki-laki yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) = 25 mempunyai risiko
1,79 kali lebih besar dibandingkan pria yang memiliki Indeks Massa Tubuh
(IMT) < 25 untuk terkena kanker payudara (RR=1,79).
3) Penggunaan Hormon dan Kontrasepsi Oral
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Wanita
yang menggunakan kontrasepsi oral berisiko tinggi untuk mengalami kanker
payudara. Kandungan estrogen dan progesteron pada kontrasepsi oral akan
memberikan efek proliferasi berlebih pada kelenjar payudara. Wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral untuk waktu yang lama mempunyai risiko
untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral > 10 tahun untuk terkena kanker payudara
3,10 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang menggunakan kontrasepsi
oral = 10 tahun (OR=3,10).

4) Konsumsi Rokok

Wanita yang merokok meningkatkan risiko untuk mengalami kanker
payudara daripada wanita yang tidak merokok. Penelitian Indriati tahun
2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control menunjukkan
bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang merokok untuk terkena kanker
payudara 2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak
merokok (OR=2,36).

Menurut penelitian Briston (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort,
laki-laki yang merokok mempunyai risiko 1,26 kali lebih besar dibandingkan
laki-laki yang tidak merokok untuk terkena kanker payudara (RR=1,26).

5) Riwayat Keterpaparan Radiasi

Radiasi diduga meningkatkan risiko kejadian kanker payudara. Pemajanan
terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
meningkatkan risiko kanker payudara.

Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain
case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang
terpapar radiasi lebih dari 1 jam sehari untuk terkena kanker payudara
3,12 kali lebih tinggi (OR=3,12).

Pencegahan

Pencegahan merupakan suatu usaha mencegah timbulnya kanker payudara
atau mencegah kerusakan lebih lanjut yang diakibatkan kanker payudara.
Usaha pencegahan dengan menghilangkan dan melindungi tubuh dari
karsinogen dan mengelola kanker dengan baik. Usaha pencegahan kanker
payudara dapat berupa pencegahan primordial, pencegahan primer,
pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Pencegahan Primordial

Pencegahan sangat dini atau sangat dasar ini ditujukan kepada orang sehat
yang belum memiliki faktor risiko dengan memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak berkembang yaitu dengan
membiasakan pola hidup sehat sejak dini dan menjauhi faktor risiko
changeable (dapat diubah) kejadian kanker payudara. Pencegahan
primordial yang dapat dilakukan antara lain:

1) Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung
serat dan vitamin C, mineral, klorofil yang bersifat antikarsinogenik
dan radioprotektif, serta antioksidan yang dapat menangkal radikal
bebas, berbagai zat kimia dan logam berat serta melindungi tubuh dari
bahaya radiasi.

2) Perbanyak konsumsi kedelai serta olahannya yang mengandung
fitoestrogen yang dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.

3) Hindari makanan yang berkadar lemak tinggi karena dapat
meningkatkan berat badan menyebabkan kegemukan atau obesitas
yang merupakan faktor risiko kanker payudara.

4) Pengontrolan berat badan dengan berolah raga dan diet seimbang

dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara.
5) Hindari alkohol, rokok, dan stress.
6) Hindari keterpaparan radiasi yang berlebihan. Wanita dan pria yang

bekerja di bagian radiasi menggunakan alat pelindung diri.

Pencegahaan Primer

Pencegahan primer adalah usaha mencegah timbulnya kanker pada orang
sehat yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan
primer dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena
kanker payudara.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan antara lain:

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


a) Penggunaan Obat-obatan Hormonal

1) Penggunaan obat-obatan hormonal harus sesuai dengan saran dokter.

2) Wanita yang mempunyai riwayat keluarga menderita kanker payudara

atau yang berhubungan, sebaiknya tidak menggunakan alat

kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil, suntikan, dan susuk

KB.
b) Pemberian ASI

Memberikan ASI pada anak setelah melahirkan selama mungkin dapat
mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini di sebabkan selama
proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang dapat
mengurangi produksi hormon estrogen. Hormon estrogen memegang
peranan penting dalam perkembangan sel kanker payudara.

c) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Semua wanita di atas umur 20 tahun sebaiknya melakukan SADARI setiap
bulan untuk menemukan ada tidaknya benjolan pada payudara. Sebaiknya
SADARI dilakukan pada waktu 5-7 hari setelah menstruasi terakhir ketika
payudara sudah tidak membengkak dan sudah menjadi lembut. Langkahlangkah
SADARI dapat dilakukan seperti pada gambar di bawah ini:

Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat di lakukan
dengan 2 cara yaitu:

Tahap I Melihat Perubahan di Hadapan Cermin


Berdiri tegak dengan kedua tangan lurus ke
bawah dan perhatikan apakah ada kelainan
lekukan, kerutan dalam, atau pembengkakan
pada kedua payudara atau puting.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Kedua tangan diangkat ke atas kepala periksa
payudara dari berbagai sudut.

Tegangkan otot-otot bagian dada dengan
meletakkan kedua tangan di pinggang.
Perhatikan apakah ada kelainan pada kedua
payudara atau puting.

Pijat puting payudara kanan dan tekan
payudara untuk melihat apakah ada cairan atau
darah yang keluar dari puting payudara.

Lakukan hal yang sama pada payudara kiri.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Tahap II Melihat Perubahan dengan Cara Berbaring


Letakkan bantal di bahu kanan dan letakkan

tangan kanan di atas kepala. Gunakan
tangan kiri untuk memeriksa payudara
kanan untuk memeriksa benjolan atau

penebalan.


Raba payudara dengan gerakan melingkar
dari sisi luar payudara ke arah puting Buat
sekurang-kurangnya dua putaran kecil
sampai ke puting payudara.


Raba payudara dengan gerakan lurus dari sisi
luar ke sisi dalam payudara. Gunakan jari
telunjuk,tengah, dan jari manis untuk
merasakan perubahan. Ulangi gerakan 1, 2,
dan 3 untuk payudara kiri.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


d) Pemeriksaan Mammografi

Pemeriksaan melalui mammografi memiliki akurasi tinggi yaitu sekitar 90%
dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus
pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor
risiko terjadinya kanker payudara. Karena hal tersebut, menurut American
Cancer Society mammografi dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan
antara lain:

1) Untuk perempuan berumur 35-39 tahun, cukup dilakukan 1 kali
mammografi.
2) Untuk perempuan berumur 40-50 tahun, mammografi dilakukan 1-2
tahun sekali.
3) Untuk perempuan berumur di atas 50 tahun, mammografi dilakukan
setiap tahun dan pemeriksaan rutin.

Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan diagnosis dini terhadap
penderita kanker payudara dan biasanya diarahkan pada individu yang telah
positif menderita kanker payudara agar dapat dilakukan pengobatan dan
penanganan yang tepat. Penanganan yang tepat pada penderita kanker
payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan,
mencegah komplikasi penyakit, dan memperpanjang harapan hidup
penderita Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:

a) Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis di mulai dengan mewawancarai penderita kanker
payudara, pemeriksaan klinis payudara, untuk mencari benjolan atau
kelainan lainnya, insfeksi payudara, palpasi, dan pemeriksaan kelenjar getah
bening regional atau aksila. Dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


dilakukan dengan menggunakan alat-alat tertentu antara lain dengan
termografi, ultrasonografi, scintimammografi, lalu dilanjutkan dengan
pemeriksaan histopatologis untuk mendiagnosis secara pasti penderita
kanker payudara.

b) Penatalaksanaan Medis yang Tepat

Semakin dini kanker payudara ditemukan maka penyembuhan akan semakin
mudah. Penatalaksanaan medis tergantung dari stadium kanker didiagnosis
yaitu dapat berupa operasi/pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi
homonal.

Pencegahan Tertier

Pencegahan tertier dapat dilakukan dengan perawatan paliatif dengan tujuan
mempertahankan kualitas hidup penderita dan memperlambat progresifitas
penyakit dan mengurangi rasa nyeri dan keluhan lain serta perbaikan di
bidang psikologis, sosial, dan spr itual.

Untuk mengurangi ketidakmampuan dapat dikakukan Rehabilitasi supaya
penderita dapat melakukan aktivitasnya kembali. Upaya rehabilitasi
dilakukan baik secara fisik, mental, maupun sosial, seperti menghilangkan
rasa nyeri, harus mendapatkan asupan gizi yang baik, dukungan moral dari
orang-orang terdekat terhadap penderita pasca operasi.

Penatalaksanaan Medis

Ada beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya
tergantung pada stadium klinik kanker payudara. Pengobatan kanker
payudara biasanya meliputi pembedahan/operasi, radioterapi/penyinaran,
kemoterapi, dan terapi hormonal. Penatalaksanaan medis biasanya tidak
dalam bentuk tunggal, tetapi beberapa kombinasi.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Pembedahan/Operasi

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh payudara
yang terserang kanker payudara. Pembedahan paling utama dilakukan pada
kanker payudara stadium I dan II. Pembedahan dapat bersifat kuratif
(menyembuhkan) maupun paliatif (menghilangkan gejala-gejala penyakit).

Tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu:

a) Mastektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi pengangkatan
sebagian dari payudara. Operasi ini selalu diikut i dengan pemberian
radioterapi. Biasanya lumpektomi direkomendasikan pada penderita
yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir
payudara.

b) Mastektomi total (mastektomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

c) Modified Mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan
tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

Radioterapi

Radioterapi yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh
sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini
mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit di sekitar payudara Universitas Sumatera
Utaramenjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai
akibat dari radiasi. Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan
lumpektomi atau masektomi.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com


Kemoterapi

Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel
kanker.

Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang
kemungkinan telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dampak dari
kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok
karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Terapi Hormonal

Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormon estrogen,
oleh karena itu tindakan mengurangi pembentukan hormon dapat
menghambat laju perkembangan sel kanker. Terapi hormonal disebut juga
dengan therapy anti-estrogen karena sistem kerjanya menghambat atau
menghentikan kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus
perkembangan kanker pada payudara.

RahasiaMemperbesarPayudara.Com